Jaktim Tuntaskan Bersih Sampah Untuk Mitigasi Cuaca Ekstrem

Jaktim Tuntaskan Bersih Sampah Untuk Mitigasi Cuaca Ekstrem

Jaktim Tuntaskan Bersih Sampah Untuk Mitigasi Cuaca Ekstrem telah menyelesaikan kegiatan pembersihan sampah dan lumpur sebagai bagian dari langkah mitigasi terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi pada 11-20 Maret 2025. Upaya ini dilakukan guna memastikan bahwa tidak ada hambatan pada saluran air yang dapat memicu banjir saat hujan deras melanda wilayah tersebut.

“Kami memastikan bahwa tidak ada lagi sampah yang menyumbat aliran air. Target penyelesaian pembersihan ini adalah hari ini,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, saat memimpin kegiatan bersih-bersih di kawasan Cililitan Kecil, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (11/3/2025).

Dalam aksi pembersihan ini, sebanyak 500 personel gabungan dikerahkan untuk mengangkat sampah dan lumpur yang tertinggal pasca banjir di wilayah Cililitan Kecil. Para petugas ini berasal dari berbagai instansi, termasuk Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan, Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) lainnya.

Jaktim Tuntaskan Bersih Sampah Upaya Pembersihan

Jaktim Tuntaskan Bersih-bersih Sampah Untuk Mitigasi Cuaca Ekstrem -  Beritaja

Pemerintah Kota Jakarta Timur tidak hanya fokus pada wilayah Cililitan Kecil, tetapi juga terus melakukan pembersihan di enam kelurahan lainnya, yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Gedong. Keenam wilayah ini mengalami dampak banjir cukup parah sehingga perlu segera dibersihkan untuk mencegah potensi banjir berulang akibat saluran yang tersumbat oleh lumpur dan sampah.

Menurut Iin, percepatan proses pembersihan ini menjadi prioritas utama karena saluran air yang tersumbat dapat meningkatkan risiko banjir apabila terjadi hujan deras dalam waktu dekat.

“Kegiatan ini bukan hanya sebatas membersihkan sisa-sisa banjir, tetapi juga merupakan bagian dari mitigasi risiko. Kami ingin memastikan bahwa wilayah-wilayah yang terdampak banjir siap menghadapi perubahan cuaca yang sewaktu-waktu bisa kembali ekstrem,” jelasnya.

Selain itu, Pemkot Jakarta Timur juga telah mengoptimalkan penggunaan metode “pengepokan” dalam pengelolaan sampah pasca banjir. Teknik ini bertujuan untuk mempercepat proses pemindahan sampah dari lokasi terdampak ke tempat pembuangan akhir, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang dapat menjadi sumber penyakit bagi warga sekitar.

Antisipasi Perubahan Cuaca dan Banjir Rob

Pemerintah Kota Jakarta Timur juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam memantau potensi perubahan cuaca yang dapat berdampak pada wilayahnya. Berdasarkan analisis cuaca yang dilakukan oleh para pakar, terdapat kemungkinan terjadi banjir rob di beberapa daerah pada akhir Maret 2025. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan terus diperkuat untuk meminimalkan dampak buruk yang bisa terjadi.

“Kami tidak hanya fokus pada pembersihan pasca banjir, tetapi juga berupaya melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi potensi banjir berikutnya. Dengan sistem drainase yang lebih bersih, diharapkan risiko genangan air dapat ditekan seminimal mungkin,” tambah Iin.

Lebih lanjut, masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air. Kesadaran kolektif sangat dibutuhkan untuk menjaga sistem drainase tetap berfungsi dengan baik dan mengurangi risiko bencana banjir di masa mendatang.

DLH Kota Tangerang Pastikan Pelayanan Sampah Tetap Beroperasi Selama Libur  Lebaran

Dampak Kesehatan Pasca Banjir

Selain mengatasi permasalahan infrastruktur dan kebersihan, Pemerintah Kota Jakarta Timur juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak kesehatan yang mungkin timbul akibat banjir. Salah satunya adalah risiko penyakit akibat penggunaan barang-barang yang telah terendam banjir, seperti kasur dan perabotan rumah tangga lainnya.

Para ahli kesehatan menyarankan agar warga tidak menggunakan kembali kasur yang sudah terendam air banjir dalam waktu lama karena berisiko menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit kulit.

Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Jakarta Timur akan terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dan kesehatan pasca banjir. Diharapkan dengan adanya sinergi antara pemerintah dan warga, mitigasi bencana dapat berjalan lebih efektif dan lingkungan yang lebih bersih serta sehat dapat terwujud.

Dengan upaya pembersihan dan mitigasi yang telah dilakukan, Pemkot Jakarta Timur berkomitmen untuk terus menjaga kesiapan dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Langkah-langkah preventif yang diambil diharapkan dapat mengurangi risiko bencana serta meningkatkan kualitas lingkungan bagi masyarakat Jakarta Timur.

Baca Juga : Pramono Pantau Banjir Jakarta Dengan Pakai Helikopter Milik Polri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Robert Dans

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.